Langit...aku lelah mengejar. Aku ingin memaki, aku ingin berteriak, namun aku terlalu takut.
Langit...kau tau dan kau menemani di setiap perjalanan ku, apakah kau pernah mendengar keluhan ku?.
Langit...aku ingin bertahan untuk sebentar saja, aku ingin berhenti, namun juga takut tertinggal.
Langit Aku benci sepi, namun takut di keramaian.
Langit Aku benci gelap, namun takut melangkah ke cahaya.
Langit pernahkah kau sejenak saja memberikan hujan mu?, Aku benci kering, aku benci haus.
Langit bukan kah aku telah meminta hujan?, Karena aku sangat kering, aku sangat haus.
Langit entah sampai kapan angin akan menuntun ku...karena angin hanya berlalu.
Langit jawablah semua pertanyaan ku, kenapa kau hanya terdiam, namun juga tersenyum. Seakan memberikan ku keteduhan ditengah badai.
Langit sudah berkali-kali ku ucap, aku tak sanggup menggapai mu. Memeluk mu, dan menggapai batas horizon mu.
Langit dengarlah aku, aku ingin kau ada di setiap perjalanan ku. Jujur aku masih membutuhkan mu, karena kau langit. Tanpamu sinar matahari akan membakar semua raga ku.
Namun langit, jika matahari membakar raga ku karena kau pergi, aku akan rela.
Sehingga aku dapat menguap dan menjadi langit, sehingga aku bisa mengejar mu dan menggapai batas horizon mu.
0 komentar:
Posting Komentar